Peduli Sampah, Tiga Mahasiswa Tambang Unsri Terbang ke USA

#TulisanLama
#LatePost

Indonesia kembali menjadi sorotan dunia internasional. Salah satu sungai di Indonesia menyandang predikat sebagai sungai terkotor di dunia. Yang kita tahu, sungai adalah sumber air bagi warga dan bahkan sumber mata pencaharian bagi para nelayan, tetapi tidak untuk sungai Citarum, sungai terpanjang dan terbesar yang terletak di Jawa Barat itu dikenal sebagai kolam sampah. Hampir setiap sungai yang ada di daerah perkotaan bergelimang sampah. Banyaknya sampah di Daerah Aliran Sungai (DAS) mendatangkan malapetaka besar. 

Sampah yang menutup aliran sungai meneyebabkan meluapnya aliran sungai sehingga banjir. Banjir selalu menjadi dampak tahunan.  Untuk mengatasi permasalahan banjir dan air bersih ini diperlukan sistem penanganan sampah yang baik, efektif, dan terkontrol. Sebuah prestasi yang membanggakan, setelah Tim Robotika Teknik Elektro Universitas Sriwijaya sebagai perwakilan Indoneisia dalam kontes robot di USA. Tiga mahasiswa Teknik Pertambangan Universitas Sriwijaya kembali berhasil memenangkan  ajang internasional dalam Indonesia Focus 2015, Columbus, USA. Indonesia Envolves: Towards The Making of Novel Economic, Sosiopolitical, and Scientific Landscape oleh Asian Society for International Relations and Public Affairs (ASIRPA), Indiana, Pennsylvania, USA.

Instagram BO KST KM FT Unsri


Sebuah karya yang berhasil membawa Rendhie Suswanto, Risnal Affandi Zega, dan Yudi Syahputra ke ajang bergengsi tersebut adalah bentuk kepedulian dan kecintaan mereka terhadap lingkungan, terutama permasalahan banjir dan air bersih. Mereka berinisiatif untuk membuat sebuah mesin penangkap sampah di Daerah Aliran Sungai (DAS) dengan rancangan kombinasi kerja yang efektif dan efisien yang mereka beri nama River Rubbish Catching Machine (RRC-Machine), the planning of the river rubbish filtering machine to solve the pollution of the river in the city.

“Alhamdulillah, ini adalah kali kedua karya yang lolos ke luar negeri. Untuk pembuatan desain RRC-Machine ini sendiri tidak ada kendala. Secara praktis ada kendala di bagian pendanaan tetapi masih bisa di atasi. Kalau dari seleksi paper, kendalanya ialah bahasa. Karena susah dalam penyusunan Bahasa Inggris yang disesuaikan dengan Bahasa ilmiah”. Tutur Rendhi selaku ketua tim dan dan ketua departemen keprofesian dan penguatan ilmu Komunitas Sains Teknik.

Rendhie menambahkan, keunggulan RRC-Machine ini mempunyai sistem kerja yang bersifat automatic machine dan mudah dikontrol, serta ramah lingkungan. Selain itu, skema pemasangan alat juga dapat disesuaikan dengan kondisi sungai.

Dalam pembuatan karya ini, Rendhie, Risnal, dan Yudi dibimbing oleh dosen Teknik Pertambangan, Dr. Ir. H. Syamsul Komar dan dosen Lembaga Bahasa, Novitri Ronasari, S.pd.  Rendhie dan kawan-kawan harus berjuang kembali untuk presentasi di USA yang dijadwalkan tanggal 23-24 Oktober 2015.

Indralaya, 03 Juli 2015
Mayang Sari


Artikel ini ditulis dalam rangka mengisi website BO KST KM FT Unsri.

Comments

Popular posts from this blog

Part 1 - 8 Fakta Unik Anak Tambang Unsri

Lirik Lagu Mars Permata (Persatuan Mahasiswa Pertambangan) FT Unsri

Jangan Memaksa