Posts

Showing posts from September, 2019

Kecanggihan Teknologi Pangkas Silaturahim

“Kamu, ke mana aja ga pernah keliatan?”, tanya Bu Kost. Pertanyaan tersebut menandakan intensitas bertemu yang sangat jarang. M eski kami tinggal satu atap. Ia da n keluarganya di lantai dasar. Dan lantai dua diperuntukkan untuk kost khusus putri. Bulan lalu, aku ketemu sama Ibu Kost. Dan ini adalah obrolan pertama di bulan ini hihih. “Kalo sama kamu, saya masih sempat ngobrol”, kalo sama yang lain hampir ga pernah. Sampai-sampai saya hubungi salah satu yang di atas kirain udah pindah kost, karena saking ga pernah ketemunya. Padahal ada kok wkwk Ibu kadang main ke atas siang, nah kalo siang kan ga ada orang. “Emang yang lain bayar kost pas kapan Bu?, tanyaku. Mereka semua pada transfer , jadi ga pernah ketemu ngobrol. “Yaudah deh kalo gitu Bu, saya tetep bayar cash aja biar ada alasan main ke bawah hehe. Kalo ga karena bayar kost bulanan, saya ga perna ngobrol sama Ibu.” Ucapku. Tunggu dulu ya, Ibu bikini te h dulu. Itu samb i l dimakan kue-kuenya. K

KRL atau TJ, Aku Pilih Kamu

Sabtu yang menyenangkan, bukan? Tentu. Bersua dengan sahabat dengan waktu dan keadaan yang sudah berbeda. Meski awalnya nyasar ke Pusnas yang lain. Lalu kami menikmati sejarah dan keindahan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia dekat dengan Monumen Nasional yang menjulang tinggi. Tak banyak buku yang dibaca, memandangi keelokan arsitektur gedung, menyaksikan lalu lalang insan, dan tentu menghabiskan waktu bersamamu, sahabat. Mengenang bahwa dulu pernah berjuang dalam barisan yang sama, indah kan. Oke, waktunya pulang. Bingung nih mutusin transportasi pulang ke kost. Sebenernya kalo naik KRL, cepet datengnya, dan aku juga udah tau rutenya. Sementara, aku ingin mencari tau apa yang belum kutahu. Salah satunya rute naik Trans Jakarta ke Pancoran. Lanjut, top up e-money. Ku tanyakan rute TJ ke Pancoran. Aku diarahkan mengambil rute Pulokadung kemudian berhenti di Cempaka Ramas, kemudian lanjut rute PGC lalu turun di UKI. Oke baiklah, setiap halte kuperhatikan dengan jelas

Akhirnya, Tak Bisa Kutahan

23 Juni 2019, Hari itu aku benar-benar tidak mampu menyembunyikannya. Yang kuingat, terhitung sejak duduk di bangku SMP kelas VII, terakhir kali aku memperlihatkan tetesan yang jatuh dari kedipan mata di depan mereka. Selebihnya, kusimpan. “ Mayang, jalan hidupmu ada di tanganmu. Kami tidak dapat menghalangi. Kehormatan wanita, engkau kunci untuk mempertahankannya ”, semakin deras saja ia mengalir, kuseka sesekali. Aku kagum pada dua makhluk ciptaan Allah yang aku tak   tahu dari apa hati mereka dibuat. Aku menulis ini satu bulan yang lalu. Dan ini adalah tulisan pertama setelah tiga bulan lalu. Sebenarnya, ada banyak cerita yang ingin kubagikan saat ini. Aku berharap dapat melanjutkannya, seperti dulu. Kalian baik-baik ya, aku di sini alhamdulillah sehat. Jakarta Selatan, 15 September 2019 Mayang Sari