KRL atau TJ, Aku Pilih Kamu


Sabtu yang menyenangkan, bukan? Tentu. Bersua dengan sahabat dengan waktu dan keadaan yang sudah berbeda. Meski awalnya nyasar ke Pusnas yang lain. Lalu kami menikmati sejarah dan keindahan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia dekat dengan Monumen Nasional yang menjulang tinggi.

Tak banyak buku yang dibaca, memandangi keelokan arsitektur gedung, menyaksikan lalu lalang insan, dan tentu menghabiskan waktu bersamamu, sahabat. Mengenang bahwa dulu pernah berjuang dalam barisan yang sama, indah kan.

Oke, waktunya pulang. Bingung nih mutusin transportasi pulang ke kost. Sebenernya kalo naik KRL, cepet datengnya, dan aku juga udah tau rutenya. Sementara, aku ingin mencari tau apa yang belum kutahu. Salah satunya rute naik Trans Jakarta ke Pancoran.

Lanjut, top up e-money. Ku tanyakan rute TJ ke Pancoran. Aku diarahkan mengambil rute Pulokadung kemudian berhenti di Cempaka Ramas, kemudian lanjut rute PGC lalu turun di UKI. Oke baiklah, setiap halte kuperhatikan dengan jelas. Dan aku tak menemukan rute Cempaka Ramas hingga hamper akhir stasiun Pulogadung. Akhirnya aku berhenti kalo ga 2 stasiun sebelum stasiun akhir pulokadung.

Petugas TJ yang kedua yang kutanya, aku diarahkan naik rute Harmoni, lalu turun di halte Senen, kemudian lanjut rute Kampung Melayu, berhenti di Mat Raman, kemudian lanjut arah Duku. Next, aku berada di TJ arah harmoni, kemudian turun di Senen.

Beberapa waktu kemudian, TJ arah Kampung Melayu menepi. Karena penasaran, aku tanyakan lagi pada petugas TJ, ini yang ketiga yang kutanya. Hemmm, dan sarannya beda lagi brohhhh. Makin bingung mau ikutin yang mana. Katanya mending berhenti di halte Kampung Melayu kemudian lanjut rute Puribeta, karena nanti cuma satu kali transit, kalo ikutin petunjuk petugs TJ kedua untuk sampe ke Pancoran harus 3 kali transit. Alhasil, aku ikuti saran petugas TJ yang ketiga ini.

Sampe di stasiun Melayu. Dan ternyata lama beut nunggu yang arah Puribeta. Sementara ada jadwal yang ingin kukejar. Kuputuskan menunggu. Lelah menunggu, kupikir aku harus naik ojek online agar cepat sampai. Tapi kupikir lagi, kan niat naik TJ supaya tau rute, kalo aku naik ojek online skrg, sama ajaa boong, mending  naik KRL dari tadi.

Eh, TJ arah Puribeta Nongol. Dan akhirnya aku dapat menikmati senja di dalam TJ Puribeta. Dan aku sampe halte tujuan, halte Pancoran. Titik.

Lah, kan capek May, mending naik KRL lebih cepat. Tapi tidak, di sini aku menemukan pelajaran yang luar biasa.

Yang dapat kupahami, dalam mencapai suatu tujuan ternyata ada banyak jalan. Ada jalan cepat dan ada jalan berliku. Setiap orang kita minta pendapat, ia akan menyampaikan pandangannyadengan jalan berbeda-berbeda meski tujuannya akhirnya satu.

Jika aku naik KRL, mungkin kata “cepat” bisa kudapat. Tapi dengan mempelajari hal-hal baru dengan kuterapkan ingin tahu rute TJ, aku telah mendapatkan kata “Belajar” meski tanpa disandingkan dengan “cepat.

Jakarta Selatan, 15 September 2019
Mayang Sari

Peristiwa terjadi pada tanggal 7 September 2019

Comments

Popular posts from this blog

Part 1 - 8 Fakta Unik Anak Tambang Unsri

Lirik Lagu Mars Permata (Persatuan Mahasiswa Pertambangan) FT Unsri

Jangan Memaksa