Kilas Balik 2018


Assalamualaikum Wr Wb.
Hampir dua tahun blog ini tak berpenghuni ya. Alhamdulillah di awal tahun 2019 ini, aku dapat menulis lagi hehe. Sebenarnya ada banyak yang ingin kuceritakan, nampaknya Kilas Balik 2018 membuat aku lebih tertarik untuk menulisnya. Aku kembali membuka lembaran memori 2018-ku, kuingat season demi season-nya.

Baiklah akan kumulai.

Di akhir 2017 (semester 7), aku mendaftar sebagai anggota DPM KM Unsri bersama kedua rekanku dari Fakultas Teknik. Kami mendaftar ketika menjelang akhir kepengurusan DPM KM FT Unsri. Kami bertiga dinyatakan lolos oleh KPU Unsri dan dilantik ketika Kongres Mahasiswa XVI. Sayangnya, aku berhalangan hadir pada saat pelantikan tersebut. 

Aku ingat betul pertama kali akan mengadakan rapat di DPM KM Unsri, aku harus mulai beradaptasi dengan orang-orang baru dari berbagai fakultas. Kalian pasti sangat mengerti gimana rasanya harus mengenal orang-orang baru :). Ketika itu, aku orang pertama yang datang, dan kulihat pintu sekretariat (biasa disebut sekret) masih tertutup, aku tidak jadi masuk dan kembali menunggu di luar di deretan sekret pertama. Tak lama kemudian, mulailah berdatangan orang-orang yang sebagian wajahnya belum familiar denganku. Rapatnya diundur tahun depan (awal 2018), karena saat itu rapat belum kondusif untuk dimulai karena banyak yang sudah mudik libur semester.

Kemudian masuk ke semester 8 (Awal 2018), tepat pada 20 Januari diadakan Sidang Paripurna 1 DPM KM Unsri. Pada saat pemilihan struktur Unsur Pimpinan, qadarullah aku diamanahkan sebagai Wakil Ketua II DPM KM Unsri. Kamu tau apa yang sangat aku takutkan ketika mengucap sumpah? Aku amat takut aku lalai dan tidak bisa berkomitmen untuk amanah sampai akhir kepengurusan. Pada hari itu juga, aku mulai menjalankan tugasku, membuat surat pertama kali di DPM KM Unsri. Atas pengalaman menjadi Wakil Ketua II di DPM KM FT dan DPM KM Unsri yang membidangi kesekretariatan dan humas, aku pernah diundang menjadi pembicara Seminar Kesekretariatan HME KM FT Unsri pada bulan Oktober.

Sidang Paripurna 1 DPM  KM Unsri

Selanjutnya hari-hariku ditemani dengan kertas, komputer, dan setumpuk surat-menyurat. Kerap tiap hari ada agenda. Bisa jadi rapat pimpinan, rapat kelompok kerja pansus, panja, kunjungan, dan lain-lain. Berorganisasi pada saat semester atas itu bagiku menyenangkan. Saat penat memikirkan skripsi, aku punya sesuatu yang bisa aku kerjakan yang bisa membuat aku lupa skripsi (tapi bukan melupakan yaa 😊 ). Saat aku lelah bimbingan skripsi Layo-Palembang, Palembang-Layo, aku punya sekret untuk kembali menyegarkan pikiranku.

Oh iya aku akan cerita sedikit seputar skripsiku. Tugas Akhirku ikut penelitian dosen mengenai emisi gas metana batubara. Karena penelitian dosen, pada awal semester 7 kami dituntut untuk cepat Sidang Sarjana, yang sebelumnya ditargetkan oleh pembimbing penelitian untuk lulus 3,5 tahun. Lika-liku untuk menyelesaikan penelitian ini begitu beragam. Alhamdulillah aku dan tim dapat menyelesaiakan penelitian kami di akhir November 2017. Di bulan Desember, kami sudah memulai konsultasi dengan dosen pembimbing skripsi. Karena lulus 3,5 tahun pupus harapan, kami kembali memasang target selambat-lambatnya wisuda April. Masa bimbingan skripsi kujalani dan kunikmati. Akhirnya, pada hari Kamis (22 Maret 2018), aku dan beberapa teman angkatan 2014 dapat mengikuti ujian pra-sidang. Aku amat sangat takut dan deg-degan untuk menghadapi prasidang ini. Aku takut melakukan kesalahan fatal di dalam ruangan ujian. Aku ternganga, betapa Allah sangat baik kepadaku. Tak ada satu pertanyaan di dalam ruangan yang diajukan oleh penguji, aku hanya disarankan untuk menambah kekurangan di dalam kata pengantar dan sedikit perbaikan di Bab 3. MasyaAllah. Prasidang bukan akhir dari segalanya, masih ada ujian sesungguhnya yaitu Sidang Sarjana. Untuk dapat mengikuti Sidang Sarjana, aku harus merevisi hasil ujian prasidang dana acc jurnal yang tidak boleh lebih dari 12% (kalo gak salah ya) plagiat.

Selain mempersiapkan Sidang Sarjana, aku juga mengelola Online Shop kecil-kecilan yang aku beri nama @yubeli.center. Sebenarnya sudah lama aku bermimpi untuk mempunyai usaha online, namun belum dapat aku realisasikan sebelumnya. Pada bulan Februari, melalui salah satu temanku di DPM KM Unsri, beliau mengirim sebuah pesan yang isinya tentang join sebagai reseller. Aku tertarik ketika membaca pesan tersebut dan aku mencoba menghubungi owner toko online tersebut. Setelah aku resmi menjadi reseller, aku tidak langsung promosi, aku masih bingung bagaimana untuk memulai. Akhirnya aku mulai posting di media sosial. Aku mempelajari tips-tips usaha sukses, teknik marketing yang menarik, perbedaan reseller dengan dropshipper dan lain sebagainya melalui internet dan youtube. Banyak teman-teman di kalangan mahasiswa yang berminat. Awalnya aku hanya berjualan gamis, namun banyak konsumen yang menanyakan produk-produk lain sehingga aku mulai membuka order jilbab, tas, sepatu, sandal, baju kaos, piyama, peralatan kecantikan hingga peralatan dapur. Konsumen tak hanya berasal dari kampusku, di daerah tempat ku tinggal juga banyak yang order hingga aku mempunyai reseller. Selain itu, yang order pun berasal dari berbagai daerah, mulai dari Palembang, Bengkulu hingga Aceh.

Gimana caranya skripsi, organisasi, bisnis secara berbarengan? Pagi-sore  organisasi (kalau tidak tabrakan jadwal bimbingan), malam skripsi (kadang sampai hampir pagi revisi :v ), olshop-nya waktu senggang. Aku berusaha untuk tidak mencampuradukkan. Misal aku lagi di sekret, aku fokus aja sama kerjaan organisasi gak bareng ngerjain skripsi. Pas aku lagi ngerjain skripsi, aku gak buka chat/grup yang bahas organisasi atau yang lain. Kalo penting, aku buka. Bahkan, kerap kali kalo aku lagi maen hape, tak satupun mereka bisa mengajakku ngobrol. Aku hanya fokus pada layar hapeku. Itulah kekuranganku, cuma bisa fokus sama satu hal dalam waktu yang bersamaan. Maka dari itu, menjadi penting bagi kita untuk menyusun skala prioritas. Atas pelajaran yang telah kudapat, aku sempat diundang untuk menjadi Pembicara di Kajian Muslimah FMIPA mengenai Tips Manajemen Waktu.

Semakin mendekati waktu untuk Sidang Sarjana, orderan pun semakin meningkat. Aku menjadi sangat menyukai bisnis, hingga sempat terbersit nanti kalau S-2 mau ambil jurusan bisnis hehe. Meskipun orderan meningkat, aku berusaha untuk mengatur waktu belajar. Aku close order ketika menjelang sidang agar aku bisa fokus pada sidangku. Tepatnya, Senin 23 April 2018 atas izin Allah aku dapat meraih gelar ST dan mendapat nilai Tugas Akhir A. Pada hari itu, senang, sedih, haru menjadi satu. Terima kasih Allah.

Foto Bersama usai Sidang Sarjana Angkatan 2014

Meski ST itu telah bersanding dengan namaku, dalam kepalaku ada perhelatan hebat yang mengganggu. Ketika aku mengingat bahwa aku telah menyelesaikan pendidikanku, namun temanku masih ada yang tertatih untuk mengejarnya. Amanah Waka 2 yang melekat padaku, tidak bisa aku lepaskan begitu saja. Mengingat wajah-wajah mereka yang tengah berjuang, semakin membuat aku merasa bahwa aku manusia paling egois.  Aku harus move on dari ST, aku berusaha semaksimal mungkin yang aku bisa untuk DPM KM Unsri. Aku memutuskan untuk wisuda bulan Agustus. Maaf.

Selama masa libur semester, menjelang Pilkada Sumsel pada bulan Juni aku memanfaatkan waktuku untuk bergabung sebagai PTPS (Pengawas Tempat Pemungutan Suara) di TPS 01 Desa Suka Cinta. Aku pertama kali terjun langsung berpartisipasi untuk menyukseskan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur. Mulai dari seleksi berkas, wawancara, training, pelaksanaan pemilu, hingga pembubaran panitia yang ditutup dengan makan bakso bareng bersama Panwascam, PPL, dan PTPS Se-Kecamatan Muara Kuang.

Panwascam, PPL, dan PTPS se-Kecamatan Muara Kuang

Di tengah kesibukanku di DPM KM Unsri, pada akhir bulan Juli aku bekerja pada salah satu teman Jurusanku, pemilik CV Taman Permata. Aku bekerja sebagai Staf Administrasi dan Marketing Manager. Produk CV Taman Permata adalah Sabun Sanjo, sabun kecantikan alami dari ekstrak buah tembesu. Kami pernah diundang sebagai narasumber pada Program Potret Wanita TVRI Sumsel dengan tema Cantik dengan Tembesu.  Ohya, lagi-lagi aku diberikan kejutan di akhir masaku di kampus, aku masih diberikan kepercayaan untuk menerima beasiswa PPA, yang pada saat itu cair ketika aku dan rekan-rekan berkunjung ke Linggau untuk takziah ke rumah salah satu rekan DPM yang terkena musibah.

Tinggal menghitung hari menuju wisuda. Keluargaku repot mempersiapkan wisudaku. Waktu yudisium tiba, Selasa, 28 Agustus 2018. Ketika namaku disebut untuk pemasangan Gordon sebagai peresmian Sarjana Teknik oleh Dekan Fakultas Teknik, ayahku adalah orang paling tak ingin sedetikpun terlewat menyaksikan saat-saat itu. Air matanya mengalir tak terbendung dari kedua pelupuk matanya melihat aku pada urutan 10 IPK Tertingi se-Fakultas Teknik, dan pada urutan 1 se-Jurusan Teknik Pertambangan lulus 3 tahun 8  bulan pada Yudisium Fakultas Teknik ke-137.. Aku belajar sungguh-sungguh untuk mendapatkan predikat Cumlaude (Dengan Pujian) bukan untuk diriku, tapi untuk mereka kedua orang tuaku. Ini bukan apa-apa jika dibandingkan dengan perjuangan dan kerja keras mereka. 

29 Agustus, Wisuda Unsri ke-137. Aku datang telalu pagi, pukul 05.30 WIB, masih gelap tapi tak apa. Aku dapat lebih leluasa mengambil gambar di depan landmark Unsri tanpa antre panjang :v.  Suatu penghormatan yang sangat luar biasa bagiku dapat menjadi salah satu dari tiga alumni yang mewakili pemberian Sertifikat Penghargaan Aktif Organisasi secara simbolis oleh Rektor di hadapan orang tuaku dan ribuan wisudawan/ti dan tamu lainnya. Hal yang sangat aku sayangkan, aku tidak bisa mengikuti arak-arakan wisuda yang telah menjadi tradisi Jurusan Teknik Pertambangan karena aku harus gladi sebelum acara wisuda dimulai. Setelah acara resmi selesai, mulailah bertebaran seantero luar auditorium sanak keluarga kerabat mencari alumni yang baru selesai diwisuda.

Aku berfoto keluarga bersama keluarga besar (sebagian yang bisa hadir) yang  hampir 20an itu, mulai dari dulur-dulur ayah-ibuku, dan sepupu-sepupu. Sepertinya aku paling banyak membawa pasukan wisuda ya :v .Aku sangat senang orang-orang mengucapkan selamat kepadaku, terlebih mereka yang menyempatkan hadir. Terima kasih Jurusan Teknik Pertambangan, Kalam FT Unsri, DPM KM FT Unsri, DPM KM Unsri, kakak, mbak, adek, teman, dan saudaraku yang lainnya yang sudah menganggap aku sebagai bagian dari kalian.

Foto Bersama Keluarga Besar

2 hari setelah wisuda, seolah menjadi hari terberat di 2018. Ya, pada saat itu Sidang Paripurna IX untuk pelantikan PAW (Pengganti Antar Waktu) aku dan 5 rekan lainnya yang wisuda bulan Agustus. Hari itu aku benar-benar sangat sulit memaafkan diriku sendiri. Aku melihat snap-snap dari beberapa yang update Sidang Parpurna. Aku menangis sejadi-jadinya. Sayangnya aku lagi di kantor, aku lebih memilih menutup mukaku. Aku tidak ingin orang lain melihat kesedihanku. Mereka bertanya-tanya, ada apa denganku. Tidak kusampaikan sapatah katapun penyebabnya. Duh, maaf jadi curhat :D . Sekarang berani kusampaikan? Karena sudah berlalu, aku sudah mengubur kesedihan itu dalam-dalam. Ketika itu aku merasa bahwa aku telah mengkhianati kepercayaan yang orang lain berikan kepadaku. Dalam ingatanku masih tergambar jelas betapa orang-orang hebat berada di DPM KM Unsri. Mereka bekerja, berkorban, dan berbagi dengan ikhlas. Amanah organisasi boleh berakhir, tapi tidak dengan persaudaraannya, kalimat yang harus kuingat. Kebesaran-Nya, aku mempunyai teman-teman yang saling menguatkan. Percaya, bahwa tempat berjuang dan menebar manfaat tidak hanya di DPM KM Unsri. Pasca kampus lebih menantang. Pasca kampus menjadi bayang-bayang mengerikan bagiku. Bagaimana tidak, aku harus siap dengan segala sesuatu yang akan mungkin terjadi ke depan.

Atas izin Allah, tanpa arah yang disangka-sangkah, adikku akhirnya dapat diurus pindah sekolah. Sebelumnya sudah sempat diurus, tapi belum bisa. Orang tua ingin adikku mandiri dan dapat belajar lebih giat. Aku selesai wisuda, adikku pindah sekolah.  2 hari setelah adik pindah sekolah, nenekku jatuh sakit. Suhu tubuhnya panas, kadang menggigil, dan anggota badan tidak dapat digerakkan seperti sedia kala. Nenek sakit berbarengan dengan acara syukuran yang telah direncanakan dari jauh hari di rumahku atas wisudaku, adikku pindah sekolah, dan rezeki yang didapatkan oleh keluargaku dalam satu tahun ini. Alhamdulillah saat ini, kondisi nenek membaik, namun tidak bisa berdiri seperti biasa.

Selain berpisah dengan kampus, aku juga harus berpisah dengan murabbiah (guru pembimbing) di kelompok ngajiku di kampus. Guru, ilmu dan dan nasehat darinya selalu menjadi nutrisi setiap pekannya. Aku teringat pesan dari guruku yang lain sebelumnya, jangan lihat siapa yang menyampaikan, tapi lihatlah apa yang ia sampaikan. Berpisah itu pasti, bertemu itu mungkin 😊.

Dan bisa kuringkas yang mengisi 2018-ku itu skripsi, organisasi, bisnis online, dan santai :v . Di penghujung 2018, ada hal yang sangat aku harapkan, namun belum bisa aku capai. Aku percaya, ada jalan cerita yang harus aku jalani yang aku tidak tau bagaimana alurnya. Aku hanya perlu berusaha dan berdoa. Aku yakin, Allah bersamaku dan orang-orang yang sabar.

Terima kasih 2018.
#2019AyoLebihBaik

Waalaikumussalam Wr Wb.

Suka Cinta, 5 Januari 2019
Mayang Sari

Comments

Kilas balik yg Menginspirasi kak 😊
senjajingga said…
This comment has been removed by the author.
Mayang Sari said…
Alhamdulillah, terimka kasih.
Anneesa said…
Aku kok ikut nangis kak wkwkkw bakal kangen ini, semoga Vini biso kek kakak :) aamiin
Mayang Sari said…
Jangannnnn dek, jangan.. Vini pasti bisa jauh lebih baik ⚡

Popular posts from this blog

Part 1 - 8 Fakta Unik Anak Tambang Unsri

Lirik Lagu Mars Permata (Persatuan Mahasiswa Pertambangan) FT Unsri

Jangan Memaksa