Posts

Wanita Itu Berpura-Pura Lagi

Pukul 8 pagi, aku yang baru saja ingin masuk lift kantor, kulihat nama yang kukenal memanggil. Kata yang kudengar, kurang darah. Jantungku tiba-tiba melemah. “Siapa yang sakit”?, tanyaku.   “Ayahmu”, dari 2 hari yang lalu tidak bisa jalan. Lututnya lembut. Ucap wanita itu. Menghela nafas panjang, aku berusaha tetap dalam akal sehat.   Pikiranku mulai berlayar ke mana-mana.   Wanita itu memaksa agar ayah memberi tahu aku dan adikku perihal sakitnya. Ayah tak ingin anak-anaknya mengkhawatirkannya.   Dalam percakapan telpon itu, wanita tersebut tetap terlihat seperti biasa, dia menguatkan, dan bertindak seolah tak terjadi apa-apa. Aku sudah menduga, Dia akan memainkan perannya. Aku tidak habis pikir, begitu tega dia berpura-pura.   Panggilan yang ingin cepat aku sudahi, hidungku sesak, mataku peri.   Aku berlari dan menuju tempat sunyi. Allah, Engkau Maha Pelindung. Jakarta, 23 Februari 2021 Mayang    

Pertama, Setelah Hampir 2 Tahun

#PositiveEnergy “Sendirian aja Mba?”, seseorang menghampiriku yang lagi menunggu busway Tiba-tiba orang asing tersebut langsung duduk di sebelahku, belum sempat kujawab pertanyaannya. “Mau ke mana Mba? Tanyanya lagi. “Jakpus”, ku jawab dengan singkat. Kok nunggu buswaynya di sini Mba? harusnya di sana aja lebih adem. “Saya biasanya nunggu sini kok” Di sini mah nggak ada, busway nggak lewat sini. “Lewat sini, saya tiap hari naiknya dari sini”. Aku diam, dan melihat ke arah lain. Dia terus bertanya. Asal dari mana, mau ke mana, suaminya mana. Dan pertanyaan-pertanyaan yang gak masuk akan lainnya sebagai seorang belum pernah kenal sebelumnya. Kenapa emang mas? “Nggak, saya Cuma mau kenal aja, siapa tau saudara jauh”.  Mba ngga pake jaket? Nggak.   Nggak bawak? Nggak. Terus dia berdiri, dan aku mulai panik. Dia melepaskan jaketnya dengan cepat. Dan langsung ingin menyodorkan jaketnya padaku. Saat itu sepi. Karena ketakutan, aku langsung berlari menuju ar

Tisunya Satu, yaaa

#PositiveEnergy Satu yang saya sukai di atas halte penyeberangan adalah memotret pemandangan, Entah itu jalanan yang padat, langit yang biru, atau gelap menuju malam. Usai memotret, saya terburu-buru hendak turun penyebrangan karena mau ngejar busway rute menuju kos. “Tisunya satu 5 rebu, tisu… tisu..tisu”, suara anak kecil yang sedang menawarkan dagangannya di sudut tangga penyebrangan halte busway. Beberapa langkah sudah terlewat anak itu, aku stop, lalu kembali ke belakang menghampiri anak tersebut. “Dek, tisunya satu ya, makasi”, dalam hati bergumam, uang 5rb kalo di jajanin gak jadi apa-apa, tapi kalo bantu pedagang kecil, akan menjadi berharga buat mereka. Sebelum itu, tulisan salah satu orang seniorku di Instagram, mengatakan bahwa ia sangat senang membantu orang asing. Membaca tulisannya itu, salah satu yang menjadi trigger untuk baik ke orang asing. Busway tiba, dan aku masuk. Beberapa waktu kemudian, aku tiba di halte terakhirku sebelum lanjut order ojek online. D

Ada yang memastikan kau baik-baik saja

Image
#PositiveEnergy Rutinitas kerjaku berubah. Dulu, selagi kost dan kantor masih deket, aku tinggal loncat haha. Pagi-pagi masih bisa bersantai. Karena kost ke kantor itu dalam hitungan detik, hanya bersebrangan dengan jalan kecil. Memasuki 2021, jarak kost dan kantor lumayan jauh, Bisa mencapai 2 jam perjalanan kalo menggunakan transportasi umum. Hari ke-empat PP kost- kantor adalah pulang kerja pertama kali naik busway pulang ke kost. Soalnya 3 hari berturut-turut sebelumnya pulang bareng sama temen-temen. Di hari keempat ini, aku mau sediikit cerita. Kantorku ada di Tebet, kostku ada di Kemayoran. Jika menggunakan busway harus 3 kali transit. Jadi rutenya Pancoran Tugu, Cawang UKI-Kampung Melayu-Senen Central-Kost. Aku tiba di stasiun Senen Central. Biasanya aku kalo pagi dari kos naik busway Tanjung Priok – Senen. Kupikir sama, kalo aku mau ke kost naik Senen - Tanjung Priok akan stop di halte biasa aku naik. Dan ternytaaaaaaa, aku harus melalui drama-drama ini dulu. Dari halte Sene

MINE REWIND 2020

Image
#PositiveEnergy 2020 tahun unik penuh kejutan. Penuh peristiwa. Menyayat hati, melukis senyum, kasih sayang dan cinta. 2020, menjadi tahun yang tidak mudah untuk dilalui. 2020 tahun yang berat, tapi entah mengapa terasa singkat. Rasanya baru kemarin 1 Januari 2020. Januari Hari pertama 2020 disambut dengan hujan deras yang mengguyur Jakarta. Banyak pemukiman yang terendam banjir. Kendaraan yang hanyut di tengah jalan. Rumah roboh terbawa arus. Ojek dan taksi online tak bisa beroperasi, apakah di antara kalian ada yang sulit cari makan pada hari itu? sepertinya banyak yaa. Ini hari pertamaku di 2020. Ini foto aku dan teman-temanku, alumni Teknik Pertambangan. Bersyukur banget bisa ketemu mereka kembali di Jakarta. Kalau lagi meet up, kayanya cerita kampus gak bakal pernah ada abisnya. 1/366 pada 2020 Di bulan ini, aku masih beraktivitas seperti biasa. Masih banyak jalan-jalan dan keluar rumah. 4 Januari, masih ingat aku menulis Mine Rewind 2019, dan bertemu dengan teman DPM

Hati-Hati! 12 Tanda Akun Olshop Penipu di Instagram

Image
Hai semua orang yang aku sayangi… Hampir empat bulan aku belum berbagi cerita lagi sini. Hari ini aku bakal share beberapa ciri olshop Instagram Penipu. Oh iya saat ini, marak sekali penipuan online. Terutama di platform di Instagram. Kelemahan belanja di Instagram, pembeli tidak bisa melacak pesanannya. Dan tidak ada garansi, jika barang yang dipesan tidak dikirim oleh penjual di Instagram. Untuk teman-teman yang hendak belanja online di Instagram, perhatikan ini dulu agar selamat dari marahabaya penipuan. 1. Sering mengganti Nama Akun Instagram Akun olshop yang bertujuan menipu calon pembeli adalah dengan gonta-ganti nama. Hal ini dilakukan agar, korban tidak bisa melacak nama terdahulu. Dan merekapun, mencari target baru. Untuk melihat berapa kali akun olshop mengubah nama mereka melalui: Ini contoh akun olshop penipu.   2. Kolom Komentar di Nonaktifkan Penjual yang terpercaya biasanya akan mengaktifkan kolom komentar untuk mendengar suara konsumen dan menjawab p

Hari Ini, Satu Tahun Yang Lalu

Eiy, aku pengen describe perasaanku, kira-kira kalian bisa mengerti ngga yaa??? haha, yaelah minta dipahami terus mayy. 27 Juni 2019, ya tepat hari ini pada satu yang lalu aku mulai merantau ke ibukota hehe. Ini kali pertama sih aku merantau di luar pulau haha, meskipun juga ngga terlalu jauh versi orang-orang. Sumatera - Jawa, tapi bagiku jauh tcuy haha. Satu yang kupikirkan sebelum kedatanganku di sini, adalah bagaimana nanti aku hidup sendiri di jakarta. Kata orang-orang sih Jakarta itu keras. Keras kayak batu apa yak haha. Aku cuma mau nulis ini, mungkin bagi kalian gak penting, tapi gapapalah aku cuma ingin curhat hehe. Tepat satu tahun yang lalu, pukul 02.30 WIB berangkat ke Bandara SMB II, dianter oleh ayuk sepupu. Dan tentu didampingi juga oleh 3 harta berhargaku. Dengan jelas aku bisa melihat betapa mata perempuan itu berlinang-linang. Seperti biasa, dia tetap saja menjadi orang yang paling pandai berbohong. Dia masih berpura-pura menjadi tegar dan kuat.