Wanita Itu Berpura-Pura Lagi

Pukul 8 pagi, aku yang baru saja ingin masuk lift kantor, kulihat nama yang kukenal memanggil.

Kata yang kudengar, kurang darah.

Jantungku tiba-tiba melemah.

“Siapa yang sakit”?, tanyaku.

 

“Ayahmu”, dari 2 hari yang lalu tidak bisa jalan. Lututnya lembut. Ucap wanita itu.

Menghela nafas panjang, aku berusaha tetap dalam akal sehat.

 

Pikiranku mulai berlayar ke mana-mana.

 

Wanita itu memaksa agar ayah memberi tahu aku dan adikku perihal sakitnya. Ayah tak ingin anak-anaknya mengkhawatirkannya.

 

Dalam percakapan telpon itu, wanita tersebut tetap terlihat seperti biasa, dia menguatkan, dan bertindak seolah tak terjadi apa-apa.

Aku sudah menduga, Dia akan memainkan perannya. Aku tidak habis pikir, begitu tega dia berpura-pura.

 

Panggilan yang ingin cepat aku sudahi, hidungku sesak, mataku peri.

 

Aku berlari dan menuju tempat sunyi.

Allah, Engkau Maha Pelindung.


Jakarta, 23 Februari 2021

Mayang

 

 

Comments

Popular posts from this blog

Part 1 - 8 Fakta Unik Anak Tambang Unsri

Jangan Memaksa

Lirik Lagu Mars Permata (Persatuan Mahasiswa Pertambangan) FT Unsri