Posts

Tepat Tak Selalu Cepat

Image
Kembali ke beberapa tahun yang lalu, aku memimpikan beberapa hal yang harus aku capai di kampus. Dua di antaranya adalah mendapatkan beasiswa dan menjadi asisten laboratorium. Perjalananku mendapatkan beasiswa dimulai dari membaca buku panduan Mahasiswa Unsri yang diberikan pada saat PK2. Di sana aku melihat banyak daftar beasiswa yang dapat diikuti. Tibalah aku di semester dua. Bulan Februari beasiswa PPA (Peningkatan Prestasi Akademik), BBM (Bantuan Biaya Mahasiwa), dan beasiswa lainnya dibuka pendaftaran. Aku sangat antusias dengan dibukanya beasiswa ini. Aku mempersiapkan berkas-berkas yang dibutuhkan untuk melengkapi persyaratan beasiswa PPA. Setelah selesai mengurus berkas, waktunya menunggu pengumuman. Setelah 3 bulan setelah pendaftaran, nama-nama yang lolos ditempel di mading Dekanat. Kecewa, pasti. Namaku tidak ada di daftar nama-nama yang lolos beasiswa tersebut. Yang lulus di jurusan dan angkatanku waktu itu ada tiga orang. Dua diantaranya IPK-nya lebih tinggi dariku. Dan

Rasa yang Tidak Bisa Kujelaskan

Image
Rasa yang Tidak Bisa Kujelaskan Sesuai judul, ada rasa yang tidak bisa kujelaskan. Aku tidak bisa menguraikannya dalam kata-kata. Yang aku tahu, jika aku melihat senyum di wajahnya, seluruh ombak yang bergelombang dalam relung hati seakan membawaku ke bibir pantai kemudian berlari-lari di tengah butiran pasir. Ketika aku berbincang dengannya, luka yang menganga dengan cepatnya mengatup dan mengering. Lalu sembuh. Ketika aku berjabat tangan dengannya, lalu mengulang kembali kebiasaan cipika-cipiki, mata yang sembab dapat menjadi berbinar-binar memancarkan cahaya kebahagiaan. Seindah itu, berjumpa. Hari ini, berjumpa dengan dirinya. Tapi kali ini, dia tidak sendiri lagi. Dia datang dengan dia dia yang lain :).   Aku sama seperti dia, memenuhi undangan Reuni Kalam FT Unsri.  Seciwi-ciwian Alumni Kalam FT Unsri Sepertinya foto diatas sudah cukup menggambarkan rasa yang tidak bisa kujelaskan tadi. Sekitar 30 orang ciwi-ciwi Kalam dapat hadir di acara reuni dari berbagai

Tak Diterima oleh Hati

Image
Tak Diterima oleh Hati Sering kali dihadapkan dengan dituasi dan kondisi yang mengharuskan untuk memilih. Bertahan atau mundur. Tidak ada yang salah dengan kedua pilihan tersebut mana kala hati berkata iya. Sekuat apapun mulut berkata bertahan, jika hati berkata mundur, you bisa apa? Begitupun sebaliknya. Berulang kali aku meyakinkan bahwa aku harus bisa bertahan. Tapi tetap saja hati tak sejalan. Mana mungkin bisa menjalaninya jika hati terus membatin menolak. Alasan aku mundur dari situasi yang sungguh membuatku tidak menemukan kenyamanan tersebut (aku ga bisa sebut merk ya): 1.       Mematikan Potensi Gimana bisa menjalani untuk hal yang bukan menjadi passion kita? meski ada istilah keluar zona nyaman itu akan melejitkan potensi. Tapi masalahnya, kalo berada pada bukan zona nyaman, tapi malah mematikan potensi? bakal lebih buruk kan? 2.       Ketidakpastian Adek sudah Lelah Bang bersahabat dengan ketidakpastian. Kini saatnya mencari yang lebih pasti. Mesk

Jurnal - Studi Temperatur Pembakaran terhadap Emisi Gas Metana Batubara untuk Berbagai Nilai Kalori - Mayang Sari - Teknik Pertambangan Universitas Sriwijaya

STUDI TEMPERATUR PEMBAKARAN TERHADAP EMISI GAS METANA BATUBARA UNTUK BERBAGAI NILAI KALORI THE STUDY OF COMBUSTION TEMPERATURES AGAINST COAL EMISSIONS OF COAL FOR VARIOUS CALORIC VALUES Mayang Sari 1 , Maulana Yusuf 2 dan RR. Yunita Bayu Ningsih 3 1,2,3 Jurusan Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas Sriwijaya Jl. Raya Palembang-Prabumulih Km.32 Inderalaya Sumatera Selatan, 30662, Indonesia E - mail: mayangsari1996.ms @gmail.com ABSTRAK Batubara merupakan bahan organik yang berasal dari tumbuh-tumbuhan mati yang terbentuk melalui proses yang sangat kompleks dan membutuhkan waktu yang sangat lama serta dipengaruhi oleh berbagai faktor meliputi fisika, kimia, dan geologi. Saat ini batubara yang digunakan untuk bahan bakar tergolong banyak menggunakan batubara kalori rendah. Batubara yang dibakar akan menimbulkan emisi gas metana. Dari pembakaran batubara dapat dianalisis besar temperatur awal, maksimal, dan akhir emisi gas metana, pengaruh ni

Tanya Kabar, Sulitkah?

Image
Tanya Kabar, Sulitkah? Tentang bekal yang tak kupersiapkan Sekarang bulan Mei yaaa. Berarti udah 8 bulan berlalu setelah toga yang banyak diidam-idamkan anak kuliahan aku pake saat itu. Aku sadar kok harusnya aku mempersiapkan bekal yang cukup untuk meninggalkan kampus. Nyatanya masih banyak yang belum kupersiapkan ketika di kampus. Nyesel sih nyesel, apa boleh buat. Kenapa dulu gak gini, kenapa dulu gak gitu. Pertanyaan-pertanyaan yang aku munculkan sendiri dan kalo dipikirin terus jadi merasa riweh banget. Tentang teman yang dulu saling membersamai Perlahan, berjalan dan melangkah masing-masing. Meninggalkan tanah rantau, Indralaya. Kembali ke kampung halaman atau kembali merantau di tempat yang   baru. Mengejar mimpi. Entah kapan dan di mana takdir akan mempertemukan kembali. Tentang Kabar Kadang aku tu ngerasa kok ga ada yang nanyai kabar ya. Ahhh si A si B si C udah berubah. Gak seperti dulu lagi. Apa yang membuat kita tidak saling mengenal secara tiba-tiba?

I Just Need to be Confirmed

Image
I don't know what will happen in the future I can only guess and hope Although sometimes expectations do not match what happened Everything doesn't need to be regretted I actually know I just need to be confirmed In order for all to be tight I can throw it far away And don't make an impression Even thouh I was sick I would try to get up Because I need a cleare water Help me God I just Need to be Confirmed Palembang, May 4, 2019 Mayang Sari

Belajar dari Nenek

Image
Belajar dari Nenek Hari ini aku nak cerito, pake baso plembang be ye dpp hehe. Jadi tadi aku ketemu wanita paruh baya di kendaraan umum... Nenek : Nak ke mano, Cung? Aku : Nak ke Pakjo Nek. Nenek nak ke mano? Nenek : Ke depan PS Cung. Masuk ke lorong lagi. Aku : Jalan Nek masuknyo? Nenek : Iyo cung. Ado yang nak mintak urut. Aku: Nenek dari mano tadi? Nenek : Dari Timbangan Cung. Aku : Lumayan jauh jugo (dalam ati). Di Timbangan di manonyo Nek? Nenek : Pulau Semambu Cung. Aku : Samo siapo tadi nenek berangkat? Nenek : Dewek'an Cung. Aku : Strong nian Nenek ini (dalam ati). Berarti sore agek balek lagi Nek k Layo? Nenek : Iyo Cung.. Aku tu ngebayangi kuat nian Nenek berpergian jauh, dewek'an pulok. Di situ aku mikir, keras nian idup ini. Lanjut yeee.. Nenek : Lah tekeliling aku Cung di Palembang ini, banyak yang mintak urut. Aku : Cakmano Nek kalo wong nak mintak urut ngehubungin Nenek? Nenek : Nelpon Cung. Pernah kemaren sampe makaseh, makaseh nian,