Posts

Diskusi LRT Palembang yang Sepi Penumpang

Pada tanggal 23 Januari, aku melihat sebuah postingan Instagram yang isinya mengenai LRT Palembang yang sepi penumpang setelah perhelatan Asian Games 2018. Postingan tersebut kubagikan melalui snap WhatssApp. Alhasil, banyak netizen yang memberikan respon atas postingan tersebut. Menurut Julia, Mahasiswa Teknik Sipil Unsri 2016, LRT tersebut tidak cocok dibangun di Palembang. LRT dibangun sebagai solusi kemacetan dan agar terlihat lebih keren. Tidak harus LRT, membangun Fly Over pun bisa mengatasi kemacetan. Julia lebih menyarakankan perbanyak moda transportasi seperti transmusi dan damri karena lebih fleksibel. LRT sepi penumpang karena rute yang tidak sesuai, dan di stasiun LRT tidak disediakan lapang parkir khusus jika penumpang ingin menitipkan kendaraan pribadi. Jika pun dibangun tempat parkir, akan mempersempit jalan sehingga kendaraan kemungkinan akan susah melintas di area tersebut. Tagihan listril LRT pun mencapai angka miliaran Rupiah perbulannya, tambah Julia. Bebera

Jangan Memaksa

Image
Insan mana di dunia ini yang tak luput dari permasalahan? Kupikir tak ada. Sekelumit permasalahan tidak pernah pandang bulu untuk menghampiri tuannya. Di setiap sisi kehidupan, tak jarang permasalahan hadir menjadi bumbu dengan kadarnya masing-masing di dalamnya. Respon setiap orang terhadap permasalahan ini juga berbeda-beda bergantung pemahaman terhadap permasalahan tersebut. Masalah besar bagi seseorang, bisa jadi masalah kecil atau bahkan bukan menjadi masalah bagi orang lain. Dan sebaliknya, masalah kecil bagi seseorang, bisa jadi masalah luar biasa bagi orang lain yang sangat sulit untuk dielakkan. Kekeliruan dalam pemahaman permasalahan akan menimbulkan pendefinisian berbeda terhadap permasalahan tersebut. Ada yang menganggap bahwa masalah adalah bentuk bukti Allah tak sayang kepadanya. Di sisi lain, ada pula yang menganggap bahwa masalah adalah ujian yang Allah berikan untuk menaikkan kelas hamba-Nya yang berpedoman pada penganalogian jika seseorang tidak mengikuti ujian di s

Capek Hilang Ketika Telah Mencintai Profesi

#TulisanLama #LatePost Dek, ksong?  Iyo yuk ksong, duduk be yuk. Seorang ayuk2 naek damri Kayuagung-Palembang, dri terminal timbangan Indralaya, duduk sebelahku. Dan mulai perbincangan untuk memecahkan keheneningan. Ayuk lah nunggu damri dari jam stengah 8. Pas pertamo td ketinggalan damri, nah ini baru dapat yg setengah 9. Adek dari kayuagung? Idak yuk, td naek damri depan C*tra. Pas nian keluar gerbang, ado damri berenti nuruni penumpang yang stop di gerbang belakang Kampus. Yuk Eni namanya. Ia menceritakan profesinya sebagai perawat di salah satu puskes Layo.  Ayuk lebih milih dinas malam dek daripada dinas siang. Ohh karna ap yuk? Kalo dinas malem kan, pagi cak ini pacak balek. Anak ayuk yang paud, ayahnyo yg nganter sekolah, agek pas balek sekolah, tugas ayuk yang jemput. Trus yg paling kecik, dititipke di rumah neneknyp smentaro ayahnyo kerjo. Ayuk sdah jemput yang Paud, baru jemput yang paling kecik di rumah nene

Namaku Sari

#TulisanLama #LatePost Namaku Sari Sari nama belakangku Lengkapnya Mayang Sari hehe. Sama kaya nama artis, eh penyanyi ding. "Bu, namaku terinspirasi dari mana?", tanyaku. "Dulu, pernah dengar nama Mayang Sari di radio, dan kayaknya cocok kalo lahir anak perempuan dikasih nama Mayang Sari", Jawab ibuku. Yang denger radio itu bukan ibuku, tapi tetangga. Jadi namaku diberi oleh tetangga . Teman2 banyak memanggilku Mayang. Sampai tamat SMP, aku tetap dipanggil Mayang  (Karena namaku memang Mayang ). "May, mau kemana?" "Iya, May" Saat SMA, baru kudengar teman2 memanggil, ngobrol, menyapaku dengan sapaan "May", karna dulu biasanya "Mayang, mau kemana?", "Iya, Mayang". Dengan perubahan panggilan sedikit lebih singkat itu aku merasa senang, mungkin karena keliatan lebih akrab dipanggil "May" hehe. semester 5 (Kalo ga salah), seorang adik tingkat memanggilku YukMay.

Kali Ini

#LatePost Jika berbicara persamaaan sama-sama diciptakan oleh-Nya dan untuk tujuan yang sama Jika berbicara perbedaan Seharusnya, tak patut berdebat dengan hal yang memang sewajarnya ini periang, suka bercanda, ekspresif Tegas, lugas, apa adanya Diam, cuek, tapi sekalinya ngomong, ya gitu Lemah, lembut, perhatian Dewasa, pemberi nasehat Cewek banget, serba bisa, pinter masak Mandiri, peduli tanpa ucapan tapi dengan tindakan Dan sifat-sifat lain-lain Dengan mengambil semua pelajaran dari mereka yang menjadi sumber kekuatanmu kali ini bohong jika kau tak membutuhkan teman? Palembang, 15 Desember 2018 Mayang Sari

Waktu yang Menjadi Pembeda

#TulisanLama #LatePost "kamu nak tau dak, aku mawe apel", Kata Si A. "Ao ek, dak kade"? Tanya teman Si A. "Nah nian, aku dibelike emakku dai Jawe", jawab Si A. "Men ade nian, mane cak apel e?" "Tunggu tegal ek, gek ku ambek dulu dalam tas" Datanglah Si A kepada teman-temannya dengan mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya. Kata teman Si A, " mane apel kau A?, ngape kau ngeluoke lepang (red: timun)? " "Ao Kakni jela lah apel e" jawab si A. . . . HHAHAHA.... HHAHAHA... Gelak tawa memecahkan suasana obrolan, karena salah seorang temanku mengulang kembali cerita masa SD dulu. Ia bercerita bahwa dulu, ada teman kami yang membawa buah apel ke sekolah. Dan ternyata, setelah dikeluarkan dari dalam tas, bukan buah apel yang ia bawa, tapi timun :). Setelah itu, temanku yang lain membuka obrolan baru. "Kalian ingat gak, dulu kita pernah blaa bla bla...." "iya inget-inget, ki

Gak Sengaja Sedekah, Langsung Dibalas Pada Saat Itu Juga

Assalamualaikum Wr Wb Apa kabar nih Sob? Ohya, Hari ini aku mau berbagi pengalaman aku terkait judul di atas hehe. Sekitar lebih dari satu tahun yang lalu aku pernah ngalamin kejadian yang menurut aku wow banget yang langsung membuat aku merasa tertampar. Tertampar itu sakit, tapi kali ini sakitnya tidak berdarah wkwk. Jagi gini, aku kan mau ke Palembang tuh dari Indralaya. Karena ada keperluan akademik yang penting, mengharuskan aku harus sampai ke tempat tujuan secepat mungkin sehingga aku memutuskan untuk naek travel. Soalnya kalo naik transportasi dari kampus itu lama nunggu penumpang sampe penuh Sob. Satttttt... Kurang dari satu jam kemudian, sampe lah aku ke tempat tujuan. Seperti biasa dan pada umumnya, kalo kita pergi dari suatu tempat ke tempat lain menggunakan kendaraan berbayar, gak boleh turun, kalo belum bayar ongkos kan? Iya dong :D. Jadi aku bayar ongkos dulu, baru turun dari mobil tersebut. Nah pas bayar, Oom nya gak punya kembalian. Karena aku juga buru-buru dan