Mine Rewind 2019, Thank You!
Halo
Assalamu’aylakum temen-temen.
Dan ternyata, emang bukan takdir saya di perusahaan ini.
Poinnya ada 4, pernah menang kompetisi menulis, butuh sosok yang administratif, passion, dan yang terakhir junior Co-Founder.
Poin pertama menang kompetisi menulis, ternyata apa kita lakukan di masa lalu itu mempunyai pengaruh besar di kehidupan yang sekarang maupun masa mendatang. Tahun 2015 lalu, saya sempat diajak teman saya, Lia, untuk ikut lomba esai tingkat nasional. Eh gataunya, dapet juara 1. Saat ini Lia juga aktif menulis di Dunia Tambang. Lia bilang, kalo saya sumber rezeki dia di tahun 2019, saya juga patut bilang bahwa dia adalah salah satu sebab saya ada di Dunia Tambang.
Tidak kalah
penting, menjalin komunikasi dengan sahabat lama akan lebih baik dibandingkan
dengan harus membangun hubungan dengan orang baru lagi. Saya senang, di sini
masih ada sahabat-sahabat saya yang peduli satu sama lain. Tentang susahnya
masa kuliah, tentang rumitnya organisasi, atau bahkan tentang susahnya mencari
sesuap nasi. Mereka adalah bagian penting yang tak terlepaskan dari hidup saya.
Gurl Love to take images from height |
Before melanjutkan scroll down, saya mau kasih tau kalo tulisan ini lumayan panjang
hehe.
Sesuai
judul, saya mencoba memutar kembali lembaran kisah 2019 yang masih terekam
dengan kuat.
Literally,
2019 penuh dengan air mata, harap, bahagia, canda dan tawa. Saya pikir itu juga
rasa yang tiap orang merasakannya ya ;).
Saya mulai.
Pasca wisuda,
saya termasuk salah satu dari kebanyakan lulusan yang mungkin bingung akan
melanjutkan karir yang seperti apa. Untuk kalian ketahui, setelah lulus saya
masih belum tahu dengan cita-cita real saya.
Saya
sarjana Teknik Pertambangan yang dalam benak saya kala itu saya tidak mau kerja
di tambang. Meskipun, dulu ketika ada kesempatan berkenalan di forum, saya akan
menyebutkan cita-cita saya ingin menjadi penulis dan juga konsultan tambang.
Lantas mau berkarir
apa toh?
Januari, kalian
tau ga sih gimana perasaan sore yang menunggu malam? Atau perasaan gerah menanti
hujan? Ya begitulah perasaan saya pada bulan Januari.
Bulan Desember 2018, saya ikut rekrutmen perusahaan swasta nasional yang pada saat itu saya sangat ingin menjadi bagian perusahaan tersebut. Fyi, ini non mining company. Kalo udah ga ada kabar selanjutnya, dipastikan gagal. Saya ikhlas.
Bulan Desember 2018, saya ikut rekrutmen perusahaan swasta nasional yang pada saat itu saya sangat ingin menjadi bagian perusahaan tersebut. Fyi, ini non mining company. Kalo udah ga ada kabar selanjutnya, dipastikan gagal. Saya ikhlas.
Ah ya, waktu
kuliah dulu saya aktif olshop, namun saya putuskan off dulu setelah lulus karena
ingin fokus mencari yang lain.
Februari, Saya coba buat status di WA gambar pokat ranau yang dicampur susu dan es batu. What happens? Banyak banget yang reply status saya, dan nanyain harganya berapa. Padahal waktu itu saya ga jualan loh. Yaudah deh saya melihat peleuang, jadi akhinya saya ambil stock di pedagang grosir.
Februari, Saya coba buat status di WA gambar pokat ranau yang dicampur susu dan es batu. What happens? Banyak banget yang reply status saya, dan nanyain harganya berapa. Padahal waktu itu saya ga jualan loh. Yaudah deh saya melihat peleuang, jadi akhinya saya ambil stock di pedagang grosir.
Setelah
bener-bener dipromosiin, banyak banget yang minat hingga saya dapet orderan
dari luar kota. Stock yang ada di kos abis, tapi masih banyak yang request
lagi. Saya istirahatkan dulu, karena lumayan menguras tenaga juga gaiss hihi.
Februari
akhir, ibarat kata saya tuh seperti melihat hilal gitu. Kali ini saya mengikuti
rekrutmen mining company yang cukup meyakinkan.
Awalnya saya apply lewat email. Kemudian saya mendapat kabar bahwa saya lolos tahap administrasi dan mendapat undangan untuk interview HR dan user via video call. Nah, di sesi interview itu saya merasa cukup yakin. Kali ini saya benar-benar membayangkan bahwa saya nanti bisa bergabung dengan perusahaan ini dan menjadi mine engineer.
Awalnya saya apply lewat email. Kemudian saya mendapat kabar bahwa saya lolos tahap administrasi dan mendapat undangan untuk interview HR dan user via video call. Nah, di sesi interview itu saya merasa cukup yakin. Kali ini saya benar-benar membayangkan bahwa saya nanti bisa bergabung dengan perusahaan ini dan menjadi mine engineer.
Oke ternyata
saya lanjut dihubungi lagi untuk mengikuti inteview tahap akhir. Pada saat interview
via video call berlangsung, saya
mengalami beberapa kendala karena sinyal yang putus nyambung. Akhinya ditelpon
via telpon biasa. Saya mengakui, saya lemah di teknis penambangan gais, saya tidak
begitu yakin dengan interview kali ini.
Saya juga tidak tugas akhir di lapangan, jadi kurang dalam ilmu tentang teknis penambangan secara langsung.
Saya juga tidak tugas akhir di lapangan, jadi kurang dalam ilmu tentang teknis penambangan secara langsung.
Dan ternyata, emang bukan takdir saya di perusahaan ini.
Setiap kali
gagal, pasti ada namanya penyesalan. Membutuhkan waktu dan effort untuk bangkit
kembali. I was feelin' so blue, sure. Saya menyalurkan isi hati saya melalui
caption-caption instagram yang kalo orang baca pasti bilang eh Mayang lagi
galau ya. Sebenarnya sebagai bentuk peluapan agar tidak dipendam sendiri sih.
My Instagram Account (@mayangsa.ri) |
Ah ya,
sembari apply kerjaan, bertepatan dengan tahun politik, dulu saya juga
sempat ikut survei politik. Lumayan bisa bersosialisasi secara langsung dengan
masyarakat. Terus saya juga sempat gabung di agen travel untuk mengisi waktu luang.
Ternyata saya tidak menemukan kecocokan di sini karena ekosistem organisasi
yang tidak masuk di value saya.
Di kampus
biasa beraktivitas padat, sehingga waktu luang menjadi pembunuh bagi saya. Untuk
improve skill, saya mengikuti kelas online Minescape via Skype. Karena kata trainernya
saya termasuk yang paling semangat belajar, jadi saya diajari lebih oleh
Trainer.
Biar mudah diinget,
saya belajar minescape sambil membuat tutorial dan upload di youtube. Hingga
saat ini banyak sekali yang kirim komentar dan mengirim email untuk bertanya
ataupun minta data yang diperlukan. Oh ya buat kalian yang masih mahasiswa, sebaiknya
gunakan waktu di kampus untuk mencari dan mendalami ilmu terutama software tambang.
Jangan seperti saya yang telat belajar hehe.
Tutorial MineScape on YouTube (Mayang Sari) |
Eh di Maret
akhir, saya menemukan vacancy internship journalist geoscience Dunia Tambang di
LinkedIn. Sebelumnya, saya belum tau Dunia Tambang itu apa dan saya cari tau di
websitenya. Saya coba hubungi admin Dunia Tambang di Linkedin. Eh dibales,
ternyata co-foundernya adalah senior saya sendiri.
Beberapa
minggu setelah interview di Dunia Tambang, pihak Dunia Tambang menghubungi untuk
meminta menjadi freelancer jurnalis di Dunia Tambang. Saya dengan senang hati
saja menerima tawaran itu.
Hingga pada
akhirnya, saya diminta untuk datang ke Jakarta gabung bersama tim. Saya coba berkomunikasi
dengan orang tua tentang tawaran tersebut. Ibu saya mendukung penuh apapun keputusan
saya. Berbeda halnya dengan Bapak saya. Ketika saya memberikan kabar tersebut, sederet
pertanyaan langsung menyerbu saya.
Itu
perusahaan apa? Berapa orang pegawainya? Ada cewek ga? Di mana kantornya? Udah
berapa lama berdiri? Dan pertanyaan-pertanyaan yang lain.
Sudah bisa ditebak kalo saya tidak diizinkan gais. Saya memahami betul bagaimana perasaan Bapak saya setelah kisah 10 tahun yang lalu takut terulang kembali kepada saya.
Sudah bisa ditebak kalo saya tidak diizinkan gais. Saya memahami betul bagaimana perasaan Bapak saya setelah kisah 10 tahun yang lalu takut terulang kembali kepada saya.
Saya memang
belum pernah merantau ke luar pulau dalam waktu yang lama. Meskipun sebenarnya
saya sudah diizinkan dan terbiasa merantau sedari SMA, tapi kali ini no. hikss.
Hmm, saya
mulai bingung bagaimana ini. Kalo dari
hati saya sangat suka dengan pola kerja di Dunia Tambang.
Di sisi lain, pada saat itu ada tawaran dari keluarga untuk kerja di sekitaran Jabodetabek juga. Saya semakin galau. Saya juga sedang menunggu kelanjutan rekrutmen perusahaan batubara ternama di Indonesia.
Saking bersemangatnya, ketika psikotest saya sampe nambah lembar tes pauli paling cepat haha. Dan proses interview psikologi dan HR berjalan lancar. Dan setelah lebaran, dihubungi kembali oleh HR perusahaan tersebut yang menanyakan bla blaa. Tapi saya tidak begitu yakin dengan diri saya sendiri pada saat itu. Karena terbilang lumayan susah untuk lolos di perusahaan ini.
Di sisi lain, pada saat itu ada tawaran dari keluarga untuk kerja di sekitaran Jabodetabek juga. Saya semakin galau. Saya juga sedang menunggu kelanjutan rekrutmen perusahaan batubara ternama di Indonesia.
Saking bersemangatnya, ketika psikotest saya sampe nambah lembar tes pauli paling cepat haha. Dan proses interview psikologi dan HR berjalan lancar. Dan setelah lebaran, dihubungi kembali oleh HR perusahaan tersebut yang menanyakan bla blaa. Tapi saya tidak begitu yakin dengan diri saya sendiri pada saat itu. Karena terbilang lumayan susah untuk lolos di perusahaan ini.
Ok, back to
Dunia Tambang. Di tulisan ini Dunia Tambang cukup saya highlight.
23 Juni, Dunia Tambang meminta saya berangkat ke Jkt dalam pekan tersebut. Sebenarnya
saat itu saya belum bisa mengiyakan mengingat restu Bapak saya belum saya
dapatkan.
Saya
mencoba makesure kembali Bapak saya supaya berubah pikiran. Saya ceritakan saja
orang-orang dibalik Dunia Tambang, bahwa mereka adalah mahasiswa berprestasi,
mempunyai jabatan, dan pengaruh penting. Mulailah Bapak saya terkesima dan memahami.
Dan akhirnya
saya diberi nasihat untuk hati-hati dan menjaga diri dari ganasnya kehidupan Ibukota.
Tapi kalo dilliat kenyataannya sekarang hidup di Jakarta itu nyaman dan menyenangkan.
Taraa… 27
Juni hari pertama saya bergabung di Dunia Tambang dan bertemu langsung dengan
tim-tim Dunia Tambang.
Setelah
mengetahui background mereka masing-masing, saya merasa beruntung bisa bergabung
bersama mereka. Hingga kini sudah mencapai 6 bulan, saya sangat senang bisa
menjadi bagian dari Dunia Tambang.
Cerita sedikit,
tim-tim Dunia Tambang itu orangnya hebat-hebat. Ada kak Hazred CEO, yang super
teliti dan paling rajin monitoring day to day progress kerjaan tim-timnya. Ada Bang
Umar Co-Founder, yang paling bisa meyakinkan orang-orang besar dengan jiwa
marketingnya dan pemikirannya suka out of the box.
Lalu ada Faris,
tim editor yang suka memberi saya insight baru tentang Jakarta dan seisinya, serta
partner liputan tiap ada acara-acara. Nah terus ada Akbar leader IT team yang
kalo lagi fokus ga bisa diganggu dan bahasa chatnya yang kaku hingga tertular
kepada saya. Kemudian, ada Bangjun, si master mobile apps nya Dunia Tambang
yang suka heboh dan paling enak diajak bercanda. Lalu ada Diaz, si anak bungsu
Dunia Tambang yang pendiem, kalo ga diajak ngomong, ga mau ngomong duluan, dan
satu lagi, sekalinya bicara langsung kena.
Eh,
terakhir ada Bang Ocky, yang paling peduli ama sosmednya DT, dan juga Busdev
yang handal. Satu lagi, sekarang Bang Ocky jadi dosen tambang untuk anak IT,
gimana tu?
Bagi saya
mereka adalah keluarga. Entah kenapa cuplikan “teman adalah keluarga yang kau
pilih” masih tertancap dalam ingatan.
Nah ini potret Saya dan rekan-rekan di Dunia Tambang.
Nah ini potret Saya dan rekan-rekan di Dunia Tambang.
One night at alun-alun Jogja |
Dinner sekenyangan after acara Forum KTT Se- Indonesia |
Temen hunting wawancara bos-bos tambang di Forum KTT Se-Indonesia |
Me when wawancara Pak Dirtekling |
Buat yang
belum tau apa itu Dunia Tambang, ringkasnya kami mengembangkan digital mining transformation
(http://duniatambang.co.id/).
Liputan annual convention MGEI di Aston Hotel, Bogor |
Bincang Tambang 1 with Pak Singgih Widagdo, Ketua Indonesian Mining and Energy Forum (IMEF) |
Bincang Tambang 2 with Women in Mining and Energy (WIME) Indonesia |
Penjajakan MoU kolaborasi media pertambangan with Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (Perhapi) |
Sign MoU kolaborasi media pertambangan with WIME Indonesia |
Penjajakan kolaborasi with Pusat Studi Hukum dan Energi Pertambangan (PUSHEP) |
Kenapa saya
di hire di Dunia Tambang? Pertanyaan saya beberapa waktu lalu di penghujung
2019.
Poinnya ada 4, pernah menang kompetisi menulis, butuh sosok yang administratif, passion, dan yang terakhir junior Co-Founder.
Poin pertama menang kompetisi menulis, ternyata apa kita lakukan di masa lalu itu mempunyai pengaruh besar di kehidupan yang sekarang maupun masa mendatang. Tahun 2015 lalu, saya sempat diajak teman saya, Lia, untuk ikut lomba esai tingkat nasional. Eh gataunya, dapet juara 1. Saat ini Lia juga aktif menulis di Dunia Tambang. Lia bilang, kalo saya sumber rezeki dia di tahun 2019, saya juga patut bilang bahwa dia adalah salah satu sebab saya ada di Dunia Tambang.
Kemudian,
administratif, 3 tahun pengalaman jadi sekretaris ternyata tidak sia-sia. Dulu
berkutat dengan surat-menyurat, sekarang juga sama.
Kemudian
passion. Awal 2019 saya melanjutkan menulis di blog setelah 2 tahun vakum niatnya
untuk mengisi waktu luang dan berbagi pengalaman. Dan ternyata qadarullah,
waktu luang yang dulu saya sanggap membosankan menjadi alasan saya menulis. (The first tulisan di tahun 2018 lalu Kilas Balik 2018).
The last,
karena junior Co-Founder. Jadi sampe di sini, menjaga hubungan baik itu sangat
penting di dunia pekerjaan. Sesimpel itu.
Saya meyakini,
Allah telah mempersiapkan tempat yang tepat untuk orang yang tepat dan di waktu yang tepat. Selagi masih
belum belum diberi kesempatan, artinya memang dibutuhkan usaha dan doa yang lebih.
Karena cepat tak selalu ditandai dengan tepat.
Berbicara tentang
merantau, baru kali ini saya kos paling jauh dulu masih satu kabupaten dan
provinsi, dan ini keanya paling lama juga deh. Cerita sedikit, ada banyak yang
ingin merantau. Tapi ada juga yang sudah merantau tetapi lebih memilih untuk
kembali ke kampung halaman. Tau alasannya apa? Ya, demi berbakti kepada orang tua.
Saya salut dengan mereka yang memilih jalan tersebut.
Lah yang
jauh gimana cara berbakti kepada orang tua? Mari kita doakan orang tua kita. Berusaha
menjaga diri, berikan kabar bahagia untuk mereka.
Di sini
sebagai anak rantau, saya memerlukan lingkungan yang mampu menjadi alarm bagi
saya. Selepas dari Palembang, saya mencari murabbi (guru ngaji) baru melalui kakak
tingkat saya. Dan alhamdulillah sudah bisa memulai kembali pekanan rutin.
Kenapa harus
liqo? Kan pengajian banyak? Di youtube juga bertebaran?
Orang-orang
akan memilih berdasarkan alasannya sendiri.
Ceritanya jadi tim favorit di acara Revolusi 4.0: Agile or Punah |
Mereka yang cuma bisa ketemu di Weekend, Ini lagi piknik di Taman Honda Tebet |
Reuni Alumni DPM Unsri lintas angkatan se-Jabodetabek di Danau Kenanga, UI |
Dimas, Mayang, Bella Raihan, yang bingung mau nonton di mana |
Lagi meet up di GO-Food Festival GBK |
When you capek cari tempat makan muter-muter |
Jaksel, 05
Januari 2020
Ditulis
dari pukul 9 malem hingga 2 pagi dengan beberapa jeda membalas chat, buka IG,
buka app DT, cari foto, dan makan jeruk. Dengan meniatkan “Tidak ada yang namanya
penyelesaian, tanpa adanya permulaan”. Kemudian dilanjutkan jam 8 pagi sampai 09.30 sebelum siap berangkat perjalanan ke Bogor untuk ketemu temen.
Mayang Sari
Comments
fii amaanillaah mbaak fii kulli makaan❤❤