ABU DZAR AL-GHIFARI (Pelopor Perlawanan dan Tokoh Gerakan Hidup Sederhana)

SIRAH SAHABAT PART 3

ABU DZAR AL-GHIFARI
(Pelopor Perlawanan dan Tokoh Gerakan Hidup Sederhana)
Abu Dzar  datang ke Mekkah dengan penyamaran dan dengan keadaan letih. Tetapi keletihannya sudah terbalas. Ia berhasil menemui Rasullullah. Abu Dzar meminta Rasullullah untuk menyenandungkan sebuah syair. "Aku tidak punya syair yang bisa kusenandungkan, ini adalah Al-Qur'anul Karimi",Kata Muhammad. Belum banyak ayat yang dibacakan Rasullullah, Abu Dzar langsung mengucapkan syahadatain. Abu Dzar termasuk orang-orang yang pertama masuk Islam. Abu Dzar berasal dari suku Ghifar. Suku Ghifar terkenal dengan sebagai suku yang sangat kejam dan menjadi simbol perampokan. 

Abu Dzar adalah seorang yang pemberani dan revolusioner. Saat Rasullullah masih berdakwah secara sembunyi-sembunyi, ia dengan beraninya meneriakkan syahadatain dengan sekencang-kencangnya ke dalam Masjidil Haram, walau saat itu Abu Dzar diperintahkan untuk kembali ke kampung halamannya. Risiko yang harus ditanggung Abu Dzar adalah orang-orang Quraisy mengepung dan memukulnya hingga pingsan. Tetapi, Abu Dzar tidak menyerah.

ketika hijrah ke Madinah, Rasullullah takjub melihat suatu rombongan yang terdiri dari barisan panjang yang berjalan ke arahnya. Rombongan tersebut dipimpin oleh Abu Dzar. Rasullullah semakin takjub, dulunya Abu Dzar datang sendiri, dan kini lihatlah Abu Dzar telah membawa pasukan kaum muslimin dari suku Ghifar. 

Menurut Abu Dzar, kejujuran yang tidak diekspresikan dalam kata-kata atau tingkah laku bukanlah kejujuran. Suatu hari, Rasullullah bertanya, "Abu Dzar, apa yang akan kamu perbuat jika kamu hidup di bawah pemerintahan para pemimpin yang menguasai harta rampasan perang untuk kepentingan mereka sendiri?". Abu Dzar menjawab, "Demi yang telah mengutusmu dengan kebenaran, akan kutebas dengan pedang". Rasullullah bersabda, "maukah kau kuberi tahu tindakan yang lebih baik. Bersabarlah hingga kamu berjumpa denganku".

Pada masa khalifah Umar, Umar mengharuskan para pemimpin daerah dan orang kaya untuk tetap hidup sederhana. Setelah, kepemimpinan Umar berakhir, Abu Dzar mulai melihat bahaya pemimpin yang serakah. Abu Dzar ingin menghunuskan pedangnya, akan tetapi ia ingat pesan Rasullullah untuk bersabar. "Beritakanlah kepada penumpuk harta, yang menumpuk emas dan perak. Mereka akan disetrika dengan setrika api neraka. Pada hari kiamat kelak kening dan pinggang mereka akan disetrika", Abu Dzar selalu menyampaikan kalimat itu. Wilayah Syam seakan menemukan raja yang mereka taati. Dan puncaknya, saat Abu Dzar berdialog dengan Mu'awiyah di depan umum. Berita ini terdengar di semua penjuru Syam. Banyak orang-orang yang mengikuti kalimat Abu Dzar, sehingga Mu'awiyah mulai terusik. Abu Dzar mendapat perintah dari Khalifah Utsman untuk pergi ke Madinah.
Utsman mulai membatasi gerak Abu Dzar untuk menghindari bahaya yang akan terjadi. Dan meminta Abu Dzar untuk menetap di Madinah. Namun, Abu Dzar untuk meminta unuk tinggal di Rabadzah. Ia pun diberi izin.

Sekarang Abu Dzar sedang menghadapi sakaratul maut di Rabadzah. Istrinya menangis, karena tak punya kain yang cukup untuk mengkafani beliau. Tetapi Abu Dzar tetap tersenyum. Di tengah sahara sana, terlihat serombongan orang beriman sedang menempuh perjalanan. Mereka dipimpin oleh Ibnu Mas'ud, sahabat Rasullullah. Ibnu Mas'ud tak kuasa menahan tangis. Ia berkata "Sungguh benar Rasullullah yang pernah bersabda , 'Kamu akan berjalan sendirian, mati sendirian, dan dibangkitkan sendirian.'" Maksud dari sabda Rasullullah tersebut adalah Pada saat Perang Tabuk, perjalanan yang ditempuh Rasullullah dan kaum muslimin sangat jauh. Seseorang ketinggalan. Rasullullah bersabda "Biarkanlah. Jika dia membawa manfaat, Allah pasti akan membawa bergabung dengan kita. Jika tidak, bahwa Allah telah meringankan beban kita". Seseorang tersebut adalah Abu Dzar. Namun, pada esok paginya Abu Dzar mampu menyusul rombongan Rasullullah.
Peristiwa itu terjadi 20 tahun atau lebih. Kini, Abu Dzar meninggal dunia sendirian setelah ia berjuang sendirian. Sejarah juga menulisnya secara tersendiri karena sikap zuhud dan perjuangannya. Dan di akhirat kelak, Allah akan membangkitkannya sendirian karena kebaikannya sangat banyak.

Comments

Popular posts from this blog

Part 1 - 8 Fakta Unik Anak Tambang Unsri

Lirik Lagu Mars Permata (Persatuan Mahasiswa Pertambangan) FT Unsri

Jangan Memaksa