Mu'adz Bin Jabal (Cendikiawan Muslim yang Paling Tahu tentang Halal dan Haram)

Sirah Sahabat part #8
Mu'adz Bin Jabal (Cendikiawan Muslim yang Paling Tahu tentang Halal dan Haram)

Mu'adz adalah kaum anshar yang termasuk salah seorang dari 70 orang yang berjanji setia pada Ba'at 'Aqabah kedua. Catatan sejarah menggambarkannya sebagai otak yang cemerlang yang mampu memutuskan persoalan dengan baik sehingga ia sering dimintai pendapat. Selain cerdas, Mu'adz juga sangat kaya raya, hartanya diperoleh secara halal.

Mu'adz wafat saat usia 33 tahun pada masa pemerintahan khalifah Umar. Sesaat menjelang  wafat, Khalifah Umar ditanya, "Jika engkau memilih penggantimu, siapakah yang kau pilih?
Khalifah menjawab, "Seandainya Mu'adz masih hidup, tentu aku akan mengangkatnya sebagai khalifah". Aku pernah mendengar Rasullullah bersabda "Mu'adz bin Jabal adalah pemimpin para ulama di hari Kiamat".

Di suatu pagi, Rasullullah menemui Mu'adz dan bertanya, "Bagaimana keadaanmu pagi ini?", Ia menjawab, "Di pagi ini aku benar-benar beriman, Ya Rasullullah".
Rasullullah bertanya lagi, "Apa buktinya?"
Mu'adz menjawab, "Di setiap pagi, aku merasa tidak akan hidup sampai sore hari. Dan setiap sore aku merasa tidak akan hidup sampai pagi hari. Setiap aku melangkahkan satu kaki, aku merasa tidak bisa melangkahkan kaki yang satunya. Aku seperti melihat umat demi umat dipanggil melihat catatan amalnya. Aku melihat penduduk surga sedang menikmati yang tersedia di surga, dan penduduk neraka sedang merasakan siksa di neraka".
Rasullullah bersabda, "Kamu sudah mengetahuinya, maka pegang teguhlah, jangan lepaskan".

Ketika mendekati ajalnya, Mu'adz membentangkan tangannya seakan ingin berjabat tangan dengan kematian. Ia berkata, "Selamat datang wahai kematian. Engkau adalah kekasih yang datang saat diperlukan".

Referensi : 60 Sirah Sahabat Rasullullah Saw, Khalid Muhammad Khalid

Comments

Popular posts from this blog

Part 1 - 8 Fakta Unik Anak Tambang Unsri

Lirik Lagu Mars Permata (Persatuan Mahasiswa Pertambangan) FT Unsri

Jangan Memaksa