ABDULLAH BIN UMAR "Simbol Ketekunan Beribadah dan Mendekatkan Diri kepada Allah"

SIRAH SAHABAT PART 5
ABDULLAH BIN UMAR
"Simbol Ketekunan Beribadah dan Mendekatkan Diri kepada Allah"

Dari ayahnya (Umar bin Khattab), Abdullah bin Umar telah belajar banyak kebaikan. Dan bersama ayahnya, ia berguru kepada Rasulullah hingga ia mencapai puncak keimanan untuk mengikuti jejak Rasullullah. Apapun yang dilihatnya dilakukan oleh Rasullullah, maka akan dilakukannya pula. Hingga orang-orang salih yang hidup semasa dengannya berdoa "Ya Allah, jangan Engkau panggil Ibnu Umar selaku aku masih hidup, agar aku bisa meneladaninya, karena aku tidak melihat orang lain yang serupa dengan Rasullullah selain dia".
Bisa dibilang Ibnu Umar adalah "Teman Malam" dan "Pendamping Waktu Sahur". Ibnu Umar pernah bermimpi, "seolah-olah di tanganku ada selembar kain Beludru. Tempat mana saja di surga yang kuingini, maka Beludru itu menerbangkanku ke sana". Mendengar mimpi Ibnu Umar tersebut, Rasullullah berkata' Abdullah sangat beruntung, jika ia mau memperbanyak shalat malam'. Sejak saat itu, hingga Ibnu umar wafat, ia tak pernah meninggalkan shalat malam.
Ibnu Umar termasuk orang yang penghasilannya cukup besar. Ia seorang pedagang yang sukses. Tunjangan hidup dari kas negara juga cukup besar. Akan tetapi, semua itu tidak ia simpan untuk memperkaya diri. Ia bagikan hartanya kepada orang-orang miskin. Memang, seorang yang gurunya adalah Muhammad Saw. Dan ayahnya adalah Umar, pastilah seseorang yang sangat luar biasa. Kedermawanan, kezuhudan, dan ketakwaan Ibnu Umar adalah tiga sifat yang membuktikan bahwa dia adalah pengikut Muhammad sejati dan seorang anak yang berbakti.
Lihatlah, ia tidak pernah makan kenyang selama 40 tahun. Bukan karena miskin, tetapi karena sifat zuhud dan upayanya mencontoh Rasullullah dan ayahnya. Ia takut jika pada hari kiamat kelak, ia disodori pertanyaan, "Apakah kenikmatan kalian telah habiskan di dunia, dan kalian bersenang-senang dengan kenikmatan itu?", ia sangat sadar bahwa keberadaannya di dunia hanyalah seorang tamu atau seorang musafir yang numpang lewat.
Pasca khalifah Ustman terbunuh, keadaan kaum muslimin makin memburuk. Umat muslim ingin berbaiat kepada Ibnu Umar, tetapi Ibnu Umar menolak. Setelah berganti-ganti khalifah, umur Ibnu semakin rentah. Namun, kaum muslimin masih berharap kepadanya untuk menjadi khalifah. Ibnu Umar terus menolak, karena ia tak ingin ada seorang muslim pun yang terbunuh karenanya.
Ibnu Umar dikaruniai usia panjang, hingga ia mengalami suatu masa di mana wilayah pemerintahan Islam semakin luas, harta melimpah ruah, jabatan diperebutkan, dan ambisi sulit dipadamkan. Namun, jiwa besarnya dan ruhnya yang suci menjadikan semua itu sebagai lahan latihan untuk semakin zuhud dan shalih. Suatu hari di tahun 73 H, Abdullah bin Umar menghadap Tuhan Yang Maha Esa, menuju dekapan yang Maha Tinggi, ada yang mengatakan tahun 73 H.

Comments

Popular posts from this blog

Part 1 - 8 Fakta Unik Anak Tambang Unsri

Lirik Lagu Mars Permata (Persatuan Mahasiswa Pertambangan) FT Unsri

Jangan Memaksa