Awal yang Tak Berakhir

Awal yang Tak Berakhir


Kita menghela nafas sambil mengucapakan Alhamdulillah bahwa kita naik kelas. Libur panjang yang menanti kita yang mungkin jadi penyebab pemisah kita sejenak. Libur panjang  libur panjang yang tidak mempertemukan kita itu membuat kita merindukan suasana kelas. Dua minggu rupanya bukanlah libur panjang. Memang benar libur itu serba salah. Awal libur pengen sekolah, akhir libur pengen menambah libur.

Senin, 17 Juli 2012, hari baru bagi kita. Kelas, meja, kursi, suasana, wajah, dan teman serba baru. Iya, itu semua baru, tapi itu dulu. Kita sekarang bukan teman baru, bukan juga teman lama, apalagi teman sekolah. Dari dulu sampai sekarang hingga masa yang akan datang kita tetap satu. Eitttsss, Maksud kata kita itu siapa? Kita itu ya kita. Iya, kita itu emang kita , tetapi siapa kita? Kira-kira siapa ya kita. Kita itu S.WA.T atau lebih tepatnya Science Wan Teens, TAPI KITA JUGA CS-1 (Club of Science One). S.WA.T / CS-1 terbentuk ketika kita duduk di kelas XI IPA 1. 17 Juli 2012 silam, hari pertama kita duduk di kelas XI IPA 1. Mayoritas siswanya berasal dari XA dan XF. Tetapi ada juga yang berasal dari kelas sepuluh yang lain. Satu orang dari kelas XB, 2 orang dari kelas XD, dan satu orang dari kelas XE. Untuk memulai kelas baru ini memang terasa agak kaku, terlihat dari tempat duduk. Kebanyakan dari kami sebangku dengan teman yang satu kelas ketika kelas sepuluh. Penyebab dari sentimen kelas yang berbeda ini menyebabkan pergaulan kita hanya sebatas teman satu kelas saat kelas sepuluh. Namun, rasa canggung ini tidak berlangsung lama. Masa kaku ini perlahan-lahan berkurang dan sampai akhirnya menghilang. Karena kita punya ikatan yang menyatukan kita. Penyatu yang membuat kita erat bagaikan kokohnya batu batu yang berlapis semen.

Di pertengahan semester satu kelas sebelas, kita akan mengganti meja dan kursi yang lama dengan yang baru. Dengan bergotong royong saling bahu membahu kita pikul beban meja dan kursi baru kita itu. Di tengah teriknya matahari, keringat yang menetes itu  menjadi saksi bisu semangat kita. Ruang kelas yang semakin hari semakin indah itu menghias hari-hari kita di kelas XI IPA 1. Sebuah kelas yang  jauh dari kelas-kelas yang lain, paling ujung, dan di belakang sekali pula. Kelebihannya lima langkah dari kantin. Kelas yang waktu itu ditempati awalnya sebuah laboratorium Fisika. Kita juga sempat pindah kelas. Kelas yang kita tempati satu hari di hari pertama kelas sebelas ditempati oleh kelas XI IPA 2.

Tidak terasa sebentar lagi kita akan naik ke kelas XII. Rasa cemas mulai menghampiri dan rasa gelisah mulai mengganggu pikiran. Kita takut berpisah, kita takut memulai kelas baru jika kita tidak sekelas lagi. Ternyata Allah mengabulkan doa kita, S.WA.T/ CS-1 masih bersama di kelas XII. Ruang kelasnya memang tak seindah seperti kelas XI, tetapi wajah ceria itu yang membuat ruang kelas XII IPA  1 menjadi lebih indah. Dua minggu menjelang UAS Semester ganjil kita mengungsi di laboratorium Kimia karena ada perbaikan kelas. Di kelas XII ini kita memang di kejar target. Perang hebat menunggu kita. Ujian Nasional 2014 yang dikabarkan 64 paket makin menambah kewaspadaa kita. Tahun ajaran ini pelajaran tambahan atau sering disebut peltam mulai dilaksanakan pada semester satu, bahkan kelas X dan kelas XI pun sudah diadakan peltam.

Artinya, separuh hidup kita ada di sekolah. Belajar, bermain, bersenda gurau bersama S.WA.T menjadi kenangan terindah kita. Terkadang kita tidak tahu bahwa waktu yang kita lewati yang kita anggap biasa-biasa saja menjadi sangat luar biasa setelah kita tidak bersama. Setiap hari yang kita lewati di sekolah yang kita anggap tidak ada yang istimewa membuat kita sadar  betapa pentingnya satu hari untuk membuat kita berkumpul bersama lagi seperti sedia kala. Untuk melihat orang-orang yang kita lihat setiap hari di sekolah yang kita anggap biasa saja, kini untuk melihatnya selama lima detik pun susah.


Ya inilah hidup. Setiap pertemuan pasti akan diakhiri dengan perpisahan. Tetapi tidak ada perpisahan yang tidak diawali dengan petemuan. Banyak orang yang menyesali pertemuan seperti kutipan berikut . “bukan perpisahan yang kutangisi, tetapi pertemuan yang kusesali”. Tidak bagiku, aku tidak pernah menyesali pertemuan kita. Karena tanpa pertemuan tidak akan ada awal dari kebahagiaan.  Walau kebahagiaan ini hanya sekejap kita lewati, tetapi makna dari kebahagiaan ini memberi arti penting bagi hidupku. Aku beruntung bisa mengenal orang-orang seperti kalian. Aku juga tidak menyalahkan perpisahan, karena kita berpisah bukan karena kita saling membenci atau ingin menjauh tetapi waktu yang memisahkan kita. Waktunya kita untuk mencapai kesuksesan kita masing-masing yang Allah berikan dengan jalan yang berbeda-beda. Jika pertemuan berakhir perpisahan, maka akan ada pertemuan kembali setelah perpisahan. semoga pertemuan kita menjadi awal bahagia yang tak pernah berakhir..



*sepercik goresan tinta kisah kita part 1

Ditulis pada Minggu, 15 Februari 2015
Mayang Sari


Comments

Popular posts from this blog

Part 1 - 8 Fakta Unik Anak Tambang Unsri

Lirik Lagu Mars Permata (Persatuan Mahasiswa Pertambangan) FT Unsri

Jangan Memaksa