WiME dan Relung
5 November
2019, pertama kali aku bertemu dengan Ibu Maya, Executive Director WiME
Indonesia
Women in Mining and Energy). Saat itu, aku hendak mendiskusikan
perihal nge-Vlog bareng Dunia Tambang.
“Halo, ibu”
Seketika
aku menyapa, langsung dijabat tangan dan cipika-cipiki
Dalam hati
aku terharu, motherable bet ini ya Ibu.
Kemudian
pertemuan kedua itu ngevlog, dan pertemuan ketiga sign MoU Dunia Kerjasama
media antara Dunia Tambang dan WiME. Tidak mengerti kenapa, orang-orang di WIME
ini asyik-asyik dan ramah.
Ok, 22
Februari pertemuan ke-4 di acara Relung (Ruang Leluasa).
Panitia dan Peserta Relung |
Aku akan
banyak membahas RELUNG di sini ya, karena menurut aku di sini berkesan sekali.
Langsung
aja ya..
Pertama-tama
acara RELUNG ini dimulai dengan memperkenalkan diri. Dan dihadiri oleh sekitar
15 peserta.
Ada yang
sangat aku ingat.
Kebanyakan
dari kita, ketika ditanya oleh orang lain “apa kabar”? jawabannya adalah “baik”.
Tapi,
pernah gak sih kita nanya kepada diri kita sendiri “apa kabar saya hari ini?,
apa benar dalam keadaan baik-baik saja?”
Kurasa
tidak, ada saat kita tidak baik-baik
saja.
Kata Bu Dina,
selaku fasilitator, kita itu harus memberikan “pause” kepada diri kita agar bisa
memikirkan kegundagelanahan. Seperti misalnya mendengar alunan musik yang dapat
menenangkan, atau mungkin bisa juga setelah shalat yaa, sangat bagus untuk
merenung.
Setelah
merenung, peserta diminta untuk sharing apa aja sih yang dipikirkan selama
mendengarkan musik tadi.
Lanjut.
Pertama,
kita disuruh memilih gambar yang menggambarkan apa sih alasan kita bekerja?
Saat itu
aku memiliki gambar seorang nenek yang di pinggir jendela yang memberi makan
beberapa burung. Dari gambar itu bagiku menggambarkan, bahwa bekerja adalah
untuk mencari kebermanfaatan bagi orang lain. Yang aku pikirkan bagaimana
caranya aku memberi manfaat kepada terutama keluargaku dan orang-orang
sekitarku.
Kemudian,
ada dua gambar lagi yang dipilih yang mendeskripsikan kendala dan harapan yang
ingin dicapai di tempat kerja.
Nah, btw
ini kan di bagi per tim dua orang.
Lawan
mainku adalah seorang mahasiswa jurusan Motivator. Meski baru kenal, banyak bet
insight yang aku dapat dari lawan mainku ini, namanya Husna.
Bagiku, Mba
Husna adalah orang yang berani mengambil keputusan besar dalam kehidupannya.
Dia berani DO dari kuliahnya yang sudah menginjak semester 8 demi kuliah di
tempat yang baru yang menurutnya emang sesuai dengan passion beliau.
Di
tempatnya yang baru, ia diajarkan hipnotis, dan dia juga bilang dengan modal “bisa
bicara” kita bisa menjadi kaya tanpa harus kuliah formal yang menghabiskan
banyak biaya.
Dan, dia
bilang kita harus selalu bersyukur setiap saat supaya bahagia.
Maaf ini
sungguh alur cerita dan tata kalimat yang sangat random sekali.
Jaksel, 01
Maret 2020
Mayang Sari
Comments
Assalamualaikum
Boleh minta Emailnya, ada yg mau saya tanya tentang ilmu pertambangan #Salam Tambang